Untuk Seseorang

Aku berharap kebaikan selalu menyertaimu. Aku berdoa untukmu sebab aku mencintaimu. Sungguh, tak ada yang berubah dari perasaan ini. Jauh di dalam hatiku, masihlah kamu yang kucintai dengan kesungguhan hati. Aku tidak pernah pergi, meski kau belajar meninggalkanku. Aku masih di sini mendekap erat semua harapan seperti hangat pelukmu yang selalu melekat diingatanku.

Biar kudekap segala resahku. Kamu tetaplah harus bahagia. Di dalam jiwaku kamu selalu ada, tak pernah ke mana-mana. Jika kelak, kamu lelah berlayar, aku akan tetap di sini. Berlabuhlah pada hatiku yang selalu mengarah ke hatimu. Kita akan bersama, hingga nanti, hingga kita tak mampu lagi menghitung hari. Meski kemungkinan yang paling menyakitkan, kau hanya menetap menjadi bagian hati (tidak beserta raga) sebagai seseorang yang aku cintai.

Tak apa. Kamu masih akan menjadi seseorang yang penting bagiku. Aku lemah dalam melupakan. Aku tak pernah mampu menjauhkanmu dari benakku. Kau masih merajai langkah kakiku. Aku menyadari satu hal. Tidak semua orang benar-benar berani melepaskan, meski sudah dibunuh paksa hatinya. Bukanlah sesuatu yang bisa mati meski kau bersikeras dan melangkah sejauh-jauhnya pergi.

Bagaimanapun kau mencoba menjauh pergi, perasaan yang telah tumbuh dihatimu bukanlah sesuatu yang bisa kau bunuh mati. Sebab, cintaku akan menjelma, menjadi udara pagi, menjadi terik tengah hari, atau menjadi kesunyian di malam hari. 

Disadur dari tulisan Boy Chandra dalam buku Sebuah Usaha Melupakan, dengan beberapa gubahan sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Skincare Products

The Sign that He is not For You, Yet

Kenangan