Kenapa Bajak Laut Memakai Penutup Mata

Hari Rabu, tanggal 11 Desember kemarin aku mengikuti kelas Optika. Ini pertama kalinya aku masuk kelas ini setelah UTS. Sebenarnya jadwal ku buat kelas Optika hari jumat jam 7 pagi, tapi karena  aku udah susah buat bangun pagi, aku jadi sering bolos dan akhirnya masuk di hari Rabu (please jangan ditiru).

Bab kemarin menceritakan tentang Color Vision, jadi bagaimana manusia dapat melihat dan membedakan warna. Materi ini ternyata sangat menarik, di dukung dengan peragaan yang disampaikan oleh pak Gea. Jadi pada waktu peragaan pak Gea menggunakan 2 buah lampu berwarna merah dan cyan, dan sebuah kacamata 3D. Kemudian ia menyalakan salah satu senter berwarna tersebut melalui salah satu lensa kacamata berwarna tersebut. Jika kita adalah orang awam yang tidak mengerti tentang optika, maka kita akan berpikir bahwa saat gelap kita akan lebih mudah melihat warna merah dibandingkan warna biru, tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.

Fenomena ini dijelaskan dalam buku Feynman Sub Bab 35-2 tentang Colors depends on Intensity (Warna tergantung dari intensitasnya)

Salah satu fenomena paling mencengangkan dari penglihatan adalah adaptasi mata terhadap gelap. Jika kita pergi ke tempat yang gelap dari ruangan yang terang, kita tidak dapat melihat dengan baik untuk sementara waktu, tetapi secara bertahap kita akan semakin jelas melihat, dan kita dapat melihat apa yang tidak kita lihat sebelumnya. Ini diketahui bahwa mata kita beradaptasi terhadap gelap dikarenakan sel batang yang ada di mata, sedangkan penglihatan dalam terang dikarenakan sel kerucut dalam mata.

Dalam cahaya yang terang, sel batang dalam sensitivitas yang rendah, tetapi, dalam gelap, sebagaimana waktu bergulir ia menjadi mampu untuk melihat cahaya. Alam tidak melakukannya hanya dengan satu jenis -sel saja, tetapi ia menyalurkannya dari terang-cahaya-sel penglihatan, warna-sel penglihatan, sel kerucut, ke intensitas rendah, gelap-cel yang beradaptasi, sel batang. Diantara konsekuensi menarik dari perubahan ini, pertama bahwa tidak ada cahaya, dan kedua bahwa tidak ada berbedaan dalam keterangan relatif dari objek dengan warna yang berbeda-beda. Ini menghasilkan kenyataan bahwa sel batang melihat lebih  baik terhadap warna biru daripada sel kerucut, dan sel kerucut dapat melihat, sebagai contoh, cahaya merah yang terang, sedangkan sel batang tidak dapat melihatnya. Sehingga warna merah adalah hitam, sebagaimana dilihat oleh sel batang. Kedua potong kertas warna, katakan merah dan biru, merah akan terlihat lebih terang daripada biru dalam pencahayaan yang bagus, tetapi dalam gelap, biru akan terlihat lebih terang daripada merah.

Kemudian pak Gea memberikan satu pertanyaan kepada temanku, Mengapa Bajak Laut Memakai Penutup Mata?
Sejak kecil kita pasti tahu bahwa bajak laut identik dengan penutup mata, tapi sayangnya aku tidak pernah berpikir, mengapa demikian? Sayangnya lagi pak Gea tidak mau memberitahu kami jawabannya. Dengan rasa penasaran aku pun mencari tahu melalui google. Kebanyakan jawabannya adalah karena bajak laut melukai atau dilukai oleh lawan salah satu matanya sehingga ia harus menutupi salah satu matanya tersebut. Jawaban yang lain adalah karena bajak laut merupakan simbol dari kaum freemansory (oh please man, gak semua harus dikaitkan dengan freemansory kan..). Dan setelah mencari tahu lebih lanjut aku menemukannya di blog ini http://sekedar-tahu.blogspot.com/2011/02/kenapa-bajak-laut-suka-memakai-penutup.html.

Dari penulis blog tersebut, ia mengatakan bahwa pada jaman dahulu, kapal bajak laut belum dilengkapi dengan sistem cahaya seperti sekarang, sehingga kapal-kapal bajak laut tersebut tidak memiliki lampu. Hasilnya bagian geladak kapal dalam sangat gelap. Namun sebaliknya, geladak kapal bagian atas justru sangat terang, hal ini karena pantulan sinar matahari langsung mengenai bagian geladak atas. Lalu apa hubunganya dengan penutup mata ? Para Bajak laut menggunakan penutup mata agar matanya bisa langsung beradaptasi dengan keadaan tersebut. Bayangkan saja, setelah melihat cahaya yang terang (geladak atas), tiba-tiba mata harus langsung melihat ruangan gelap gulita yang minim cahaya (geladak bawah). Maka dari itu para bajak laut memerlukan penutup mata agar bisa cepat beradaptasi dengan keadaan tersebut.

Jika memang seperti itu kenapa bajak laut memakai penutup mata hampir setiap saat, dan apa hubungannya dengan blind spot? Kemudian jika kita melihat film bajak laut, maka yang memakai penutup mata hanya pemimpin bajak laut saja, mengapa tidak semua kru memakai penutup mata, bukankah mereka juga membutuhkannya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Skincare Products

The Sign that He is not For You, Yet

Kenangan